Sejak tiga minggu yang lalu, adik saya sakit demam. Suhu tubuhnya naik turun. Demam, normal kemudian demam lagi. Kondisi
tersebut sudah di antipasti dengan berobat ke dokter, namun sudah 3
kali berobat kondisi sakitnya tidak mengalami kemajuan. Bahkan terlihat
makin parah. Saya sempat bertanya ” kok adik saya ga sembuh-sembuh ya.”
Jawaban yang saya peroleh benar-benar membuat mata saya melotot ”
Karena belum waktunya sembuh.” untung saja, saya masih bisa
mengendalikan emosi ketika mendengar jawaban itu yang menurut saya
sangat tidak manusiawi, mengingat saat itu kondisi adik saya sudah
sangat payah sekali. Sampai tanpa malu-malu, dia berbaring di kursi
ruang tunggu dokter.
Akhirnya pada hari ke
14, adik saya kembali berobat dengan dokter yang berbeda. Dan di berikan
obat baru, selain itu di sarankan untuk cek darah. Malamnya saya temani
adik saya untuk cek darah, seperti dugaan saya sebelumnya, melihat dari
gejala yang di alami adik saya. Maka adik saya positif terkena tipus.
Dokter memberikan resep untuk 3 hari, jika tidak ada perubahan maka adik
saya harus di rujuk ke rumah sakit agar mendapat perawatan lebih
intensif. Karena menurut dokter yang memeriksa, sakit tipus jika lambat
menanganinya akan menjadi komplikasi, semisal pendarahan yang terjadi
pada usus, bahkan bisa melubangi usus.
Sementara pada organ di luar usus
bisa menimbulkan komplikasi pada system peredaran darah, paru, ginjal
dan hati. Dan akibat terburuknya adalah menyebabkan kematian. Penjelasan
yang menurut saya terdengar seperti suara “Hantu “ membuat saya
bergidik.
Sepulang dari dokter,
saya telpon orang tua saya di bandung untuk memberi kabar terahkir
sakitnya. Atas saran Bapak, saya di suruh membeli ekstrak cacing, karena
obat tersebut adalah obat alternative untuk sakit panas dan tipus. Obat
tersebut bisa di beli di toko obat dan apotik. Dalam hati, sebenarnya
agak ragu, namun saya iya-kan saran bapak.
Karena hari sudah
malam, saya berniat membeli nya esok hari. Namun saya menjadi penasaran
dengan obat yang di sebutkan tadi. Ahkirnya saya mencoba browsing,
mencari tau, obat jenis apa yang di rekomendasikan.
Dan berikut adalah hasil dari beberapa artikel yang saya baca di google.
Vermint adalah obat
tradisional dari ekstrak cacing tanah jenis Lumbricus rubellus yang
berasal dari Eropa. Jenis lokal, Pheretima aspergillum, yang dikenal
dengan nama cacing kalung, banyak digunakan dalam pengobatan tradisional
anak negeri untuk menawar demam.
Sebenarnya
penggunaan cacing tanah sebagai obat sudah dimulai sejak tahun 4000 SM
oleh bangsa Cina. Ia tercatat dalam Bencao Gang Mu sebagai pu shuks yang
di kalangan awam disebut naga tanah atau ti lung kam. Khasiat yang
disebutkan beragam seperti melancarkan air seni (diuresis), menetralkan
bisa gigitan laba-laba, mengobati sakit malaria, membasmi cacing pita,
mengobati sakit kuning dengan perut buncit, meredakan demam dan kejang
demam dan menyembuhkan stroke.
Di zaman kembali ke
alam ini, cacing tanah (earth worm) digunakan sebagai antitrombosis di
Korea Selatan, Cina dan Vietnam; bahan makanan di Jepang, Hongaria,
Thailand, Filipina dan Amerika Serikat; pertumbuhan kanker di Amerika
Serikat; dan makanan obat di berbagai negara Asia Afrika. Di Jepang
dikenal vermijuice dan di Eropa, worm burger, worm spagheti, crispy
earthworm dan verne de terre. Bahkan sekarang cacing sudah di jadikan
bahan dasar pembuatan tata boga, salah satunya adalah di olah menjadi
isi pastel atau di jadikan keripik.
Adapun kandungan didalam Lumbricus Rubellus diantaranya:
* Protein dengan
tingkat kwalitas 65%-76% sangat bermanfaat dalam rangka memelihara dan
membangun sel-sel jaringan fisiologi manusia
* Zat Aktif berupa Enzim terdiri dari :
1. Enzim Lumbrikinase : berguna dalam menstabilkan fungsi darah
2. Enzim Peroxidase & Katalase : Berguna dalam menstabilkan pembuluh-pembuluh dan saraf (degeneratif) manusia
3. Enzim Selulose dan Lignase : berguna dalam menstabilkan fungsi pencernaan manusia
4. Asam Archidonat : berfungsi dalam menstablikan temperatur / suhu tubuh.
Melihat bahan dasarnya
yang berupa cacing, tentunya saya harus benar-benar mencari tahu halal
atau tidak nya jika adik saya mengkomsumsi obat tersebut.
Dan Alhamdulillah,
ternyata obat tersebut halal untuk di komsumsi. Keyakinan ini saya dapat
setelah salah seorang teman memberi saya sebuah link untuk mengeceknya.
www.generasimuslim.com
Keputusan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor: Kep-139/MUI/IV /2000 Tentang Makan Dan Budidaya Cacing Dan Jangkrik.
Dan, setelah beberapa hari adik saya meminum obat tersebut, kondisi-nya semakin membaik. Sudah
tidak naik turun panasnya, keluhan mual dan muntahnya hilang, tidur
lebih nyenyak dan menurut pengakuan adik saya, tubuhnya merasa lebih
bugar. Bahkan rasa sakit di bagian ulu hatinya sudah tidak di rasakan
lagi.
Iseng-iseng saya
telpon teman yang berprofesi sebagai seorang dokter, dan menceritakan
pengobatan yang saya lakukan pada adik saya. Sebagai seorang dokter,
saya paham jika pada ahkirnya dia menertawakan saya. Medis dan
alternative kadang tidak bisa berjalan secara bersama. hanya dia
menyarankan, agar kontrol ke dokter lagi, sekedar memastikan semua sudah
dalam kondisi yang stabil.
Sakit bukanlah sesuatu
yang bisa kita atur kapan harus datang dan pergi, yang bisa kita
lakukan adalah mensyukuri di kala sehat dengan menjaga kesehatan. Hidup
seimbang adalah langkah untuk menjaga kondisi badan selalu fit.
Testimoni Keluarga Pasien Tipes Setelah Mengkonsumsi Obat Cacing
Reviewed by Admin Blog
Published :
Rating : 4.5
Published :
Rating : 4.5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar